ADSENSE

PROSES PENGOLAHAN TANAH UNTUK CABAI

Post a Comment

EMPAT ASPEK TANAH YANG PERLU DIPERHATIKAN

Jenis Tanah, Kemasaman Tanah, Perbaikan Fisik Tanah, Dan Unsur Hara Yang  Memadai.

1.     Jenis Tanah

Ada dua jenis tanah di Indonesia yakni tanah basah yang berada di kawasan beriklim basah dan tanah kering yang berada di kawasan beriklim kering. Masing-masing tanah memiliki kelebihan dan kekurangannya

masing-masing. Tanah basah akan miskin unsur hara dan bersifat pH asam (tanah masam), dengan kandungan bahan organik yang juga rendah. Sebaliknya tanah kering mengandung unsur hara dan basa yang cukup tinggi dengan pH netral. Akan tetapi kandungan bahan organik untuk tanah kering masih relatif rendah. Tanah yang cocok untuk tanaman cabai adalah tanah Mediteran (tanah kering) dan tanah aluvial (tanah basah) dengan kondisi iklim 0-5 bulan beriklim basah dan 4-6 bulan beriklim kering.

2.     Kemasaman Tanah

Kemasaman (pH)  tanah berpengaruh terhadap banyak atau sedikitnya kandungan unsur hara. PH netral (6,5-7,5) adalah tingkat kemasaman dengan jumlah unsur hara paling banyak. PH kurang dari 6 akan mengakibatkan unsur hara P, K, Ca, S dan Mo menurun dengan cepat. Sementara pada pH besar dari 8 akan menyebabkan unsur hara N, Fe, Mn, Bo, Cu,  dan Zn menjadi relatif sedikit.

Tanaman cabai akan tumbuh dengan baik pada tingkat pH antara 5,5-6,8. Bila tumbuh pada pH yang tidak bagus, tanaman cabai akan menunjukan ketidaknormalan seperti tanaman kerdil dan daun menguning jika berada pada pH besar dari 7. Dan jika berada pada pH yang kurang dari 5,5 tanaman cabai hanya akan tumbuh kerdil.

Perbaikan tingkat kemasaman tanah dapat dilakukan dengan pengapuran berbahan Kaptan dan Dolomit dengan dosis 1-2 t/ha. Pengapuran dilakukan selama 3-4 minggu dengan cara disebarkan merata dan lalu diaduk.

3.     Perbaikan Fisik Tanah

Kondisi fisik tanah yang ideal harus terdiri dari tiga unsur masa padatan, air, dan udara dengan besar perbandingan yang sama. Apabila ketiga unsur tersebut terpenuhi, maka akan menjamin aerasi, daya tahan air, drainase, dan aktifitas biologi  yang baik.

Apabila sifat fisik tanah ternyata kurang baik, maka dapat diperbaiki dengan cara pengapuran (pengolahan tanah) dan pemberian bahan organik. Untuk bahan organik, dia akan mengurangi tingkat kepadatan tanah dari tanah berat (tanah liat), dan meningkatkan ketahana air pada tanah ringan (tanah pasir).

4.     Unsur Hara Yang Memadai

Jumlah unsur hara (unsur kesuburan kimiawi tanah) dapat dikontrol dengan penggunaan pupuk buatan dan pupuk organik secara tepat. Apabila pemberian pupuk dilakukan secara berlebihan akan menyebabkan tanaman cabai rentan terhadap hama penyakit dan mengurangi kualitas tanah. Untuk menghasilkan buah cabai sebanyak 21  t/ha, tanaman cabai harus menyerap unsur hara N sebanyak 70 kg/ ha, P2O5 16 kg /ha, dan K2O 92 kg /ha.


PERSIAPAN LAHAN LAHAN  DISIAPKAN 40 HARI SEBELUM DITANAM

Perbaikan Drainas e dan A eras i, P erataan Tanah, dan P engendalian Gulma.


Persiapkanan lahan yang akan ditanami 40  hari sebelum masa tanam. Lakukan pembajakan tanah, pembersihan tanah dari gulma (rumput liar), kotoran unorganik dan sisa tanaman yang ditanam sebelumnya. Di ikuti dengan perataan permukaan tanah dan pembuatan bedengan-bedengan yang disertai garitan-garitandan lubang-lubang tanam.

Adapun detil persiapan lahan meliputi:

1.     Ukur tingkat keasaman tanah (pH) dan lalu berikan kapur sesuai tabel dosis.

2.     Bajak tanah dengan traktor/cangkul dengan kedalaman 30-40 cm, yang disertai pembersihan dari gulma, sisa tanaman, batu-batuan, dan kotoran unorganik lainnya.

3.     Taburkan pupuk organik (pupuk kandang) sebanyak 20-30 ton/ha.

4.     Buat bedengan dengan lebar 110-120 cm dan tinggi  30-40 cm.  Jarak antar bedengan 60-70 cm,  dan panjangnya disesuaikan dengan lahan.

5.     Buat garitan-garitan dan lubang-lubang tanam dengan ketentuan untuk musim hujan 60 x 70 cm  dan untuk musim kemarau 60 x 60 cm.

6.     Beri pupuk urea NPK King 21-21-21, ditaburkan per meternya 100 gram dan lalu diaduk sampai rata

K ita jug a perlu  memperhatikan musim. B aik itu musim hujan atau pun musim kemarau tentunya ada res iko, namun mas ing -mas ing  res iko dapat kita hindari (kurang i) deng an meng etahui s trateg inya


Related Posts

Post a Comment

mgid