ADSENSE

PEMBIBITAN PEMERAMAN BIJI DAN PERSEMAIAN CABAI

Post a Comment

 PEMBIBITAN PEMERAMAN BIJI DAN PERSEMAIAN CABAI

Sebelum disemai, benih cabai diperam terlebih dulu  dalam air hangat yang bertujuan untuk menghilangkan hama penyakit dan untuk mempercepat proses perkecambahannya. Selain itu jika ada benih yang mengambang berarti kualitasnya kurang bagus, sehingga bisa segera dipisahkan. Lebih detilnya proses pemeraman biji bisa dilihat pada gambar Pemeraman Biji.



Benih di semai di tempat serupa bedengan kecil berukuran lebar 1 cm dan panjang sesuai kebutuhan. Media semai dibuat dari campuran tanah halus dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1,  yang disterilkan dengan uap air panas selama 6 jam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Pembuatan Media Semai.

Bedengan persemaian diberi atap plastik transparan untuk melindungi bibit dari hujan dan sinar matahari. Akan lebih baik lagi bila persemaian juga diberi kawat kasa nyamuk agar bibit juga terlindungi dari kutu  daun dan virus.

Yang perlu diperhatikan selama persemaian adalah melakukan penyiraman air setiap hari dan dilakukan pagi hari untuk menjaga kelembaban tanah hingga sampai malam hari. Selama persemaian bila didapati gulma, maka lakukan pembersihan dengan tangan, dan bila terlihat ada indikasi yang terkena hama penyakit, perlu langsung dimusnahkan agar tidak menyerang bibit lainnya yang masih sehat.

Untuk perawatan selama pembibitan, benih jangan diberi pupuk, dan kalau tidak ada hama penyakit dan jamur, bibit juga jangan diberikan insektisida. Dan kalau memang harus dilakukan penggunaan insektisida dan fungisida, maka selama pembibitan cukup diberikan setengah dari dosis normal yang dianjurkan.

Sebelum bibit dipindahkan ke lapangan juga perlu dilakukan tindakan penguatan bibit (hardening) selama ±7 hari dengan cara membuka atap plastik supaya bibit dapat terkena matahari dan hujan langsung.

Yang perlu diperhatikan selama persemaian adalah melakukan penyiraman air setiap hari dan dilakukan pagi hari untuk menjaga kelembaban tanah hingga sampai malam hari. Selama persemaian bila didapati gulma, maka lakukan pembersihan dengan tangan, dan bila terlihat ada indikasi yang terkena hama penyakit, perlu langsung dimusnahkan agar tidak menyerang bibit lainnya yang masih sehat.

Untuk perawatan selama pembibitan, benih jangan diberi pupuk, dan kalau tidak ada hama penyakit dan jamur, bibit juga jangan diberikan insektisida. Dan kalau memang harus dilakukan penggunaan insektisida dan fungisida, maka selama pembibitan cukup diberikan setengah dari dosis normal yang dianjurkan.

Sebelum bibit dipindahkan ke lapangan juga perlu dilakukan tindakan penguatan bibit (hardening) selama ±7 hari dengan cara membuka atap plastik supaya bibit dapat terkena matahari dan hujan langsung.

Ada pun  alternatif lain yang dapat kita gunakan selain menggunakan plastic polybag sebagai media semai.

Apa itu?

Kita dapat menggunakan tray, digunakan sebagai alternatif wadah selain polybag. Jika dihitung-hitung jauh lebih praktis dan efisien.

Kita juga dapat menggunakan Cocopeat, merupakan campuran media semai pengganti tanah, selain lebih ramah lingkungan, penggunaan Cocopeat membuat pertumbuhan bibit jauh lebih kuat saat dipindahkan. Cocopeat terbuat dari limbah kelapa.

Perawatan Bibit

Pada tahap pembibitan, hindari untuk memberi pupuk pada persemaian bibit.

Dan, beri insektisida atau fungisida setengah dari dosis jika dibutuhkan. Selama tidak ada hama dan penyakit, tidak perlu melakukan penyemprotan

Tutup persemaian agar tidak terkena sinar matahari langsung, baru nanti 1- hari menjelang mau pindah tanam, kita dapat melatih persemaian dengan membuka penutupnya agar terkena sinar matahari. Tujuannya agar benih tidak kaget pada saat pindah tanam nanti.



Related Posts

Post a Comment

mgid