ADSENSE

PEMUPUKAN, PENGAIRAN, DAN PENYIANGAN CABAI

Post a Comment

 PEMUPUKAN

Pupuk Kandang Dan Pupuk Buatan

Ketersediaan unsur-unsur hara, baik hara makro (N, P, K, Ca, Mg dan S) ataupun hara mikro  (Zn,  Fe, Mn, Co,  dan Mo) yang cukup dan seimbang dalam tanah merupakan faktor penting untuk mendapatkan hasil cabai

yang tinggi dengan kualitas yang baik. Setiap unsur hara mempunyai peran spesifik di dalam tanaman. Kekurangan atau kelebihan unsur hara dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan hasil. Jenis pupuk yang digunakan untuk menambah hara N, P, K dan S adalah Urea, ZA, TSP/SP-36, KCl, ZK (K2SO4). Untuk menambah hara Ca dan Mg dengan pemberian kapur atau dolomit. Sebagai sumber hara mikro  umumnya dari pupuk kandang atau kompos.

Proses pemupukan:

• Pupuk susulan diberikan 2 minggu setelah tanam, dengan dikocorkan bisa dengan NPK ½ gelas diencerkan dengan air 1 ember (10 liter) untuk pemupukan 40 tanaman.

     Pemupukan diulangi tiap 10-14 hari sekali tergantung kondisi tanaman.

Semakin subur semakin lama intervalnya. Umur 50-65 hari dan 115  hari diberi pupuk susulan granular (sebar) sebanyak 1 sendok

4 Hal Yang  Harus Dilakukan Untuk Meng hindari Hama Penyakit

1.     Sanitasi/Kebersihan

Jaga selalu kebersihan lahan, tanaman, air, perkakas, dll. Untuk menghindari munculnya penyakit.

2.     Pengamatan

Lakukan pengamatan secara rutin  dan berkala terhadap kondisi tanaman agar tahu betul akan masalah yang timbul  dan tindakan yang akan dilakukan.

3.     Evaluasi

Jangan lupa untuk evaluasi dan belajar dari pengalaman agar semakin mahir dan sigap di masa depan.

4.     Aksi/Tindakan

Ambil tindakan sesuai dengan permasalannya dengan tepat guna supaya tidak ada pemborosan tenaga, waktu, dan biaya karena kesalahan aksi.

Perlu diingat, bahwa kalau tidak ada hama penyakit, maka tidak perlu dilakukan penyemprotan insektisida atau pestisida.

Perempelan Tunas  Liar Untuk Mempercepat Bunga Berkembang  Menjadi Buah

Teknik perempelan yang baik adalah sebagai berikut:

      Buang tunas liar/tunas samping yang berada diketiak batang utama Y

• Didataran rendah perempelan dilakukan pada hari ke 8-12 setelah tanam.

     Didataran tinggi perempelan dilakukan pada hari ke 15-20 setelah tanam.

• Lakukan lagi perempelan kembali pada hari ke-75 setelah tanam pada dataran rendah dan hari ke-90 setelah tanam pada dataran tinggi.

Pengaturan ketersediaan Air Dan Keasaman Tanah

Perg unakan pH Meter Untuk Mengecek Keasaman Tanah

Tanaman cabai termasuk tanaman yang sangat bergantung kepada ketersediaan air, mulai dari pembibitan hingga panen. Cabai tidak tahan terhadap kekeringan, namun juga tidak dapat hidup pada genangan air. Kelembaban ideal untuk tanaman cabai adalah 60-80% kapasitas lapangan.

Kebutuhan cabai yang amat sangat adalah pada masa pertumbuhan vegetatif cepat dan pada pembentukan bunga dan buahnya. Jumlah kebutuhan air per tanaman pada masa vegetatif adalah 200  ml tiap 2 hari, sementara pada masa pembentukan bunga dan buah menjadi 400  ml tiap 2 hari.

Untuk itu selain mengandalkan matahari dan air hujan, petani juga melakukan sistem irigasi “leb”, dimana dilakukan pengairan selama 15-30 menit, lalu kemudian dikeluarkan kembali dari bedengan. Untuk tanah kering petani biasanya akan menggunakan teknik irigasi “tetes”.

Penyiangan Gulma Dapat Meningkatkan Produksi Cabai

Selain Deng an Penyiang an, Gulma Jug a Dapat Dikendalikan Deng an Mulsa dan Herbisida

Gulma adalah tanaman pengganggu yang berkompetisi dengan tanaman cabai memperebutkan tempat, cahaya, air, dan unsur hara serta dapat menjadi inang bagi hama penyakit. Penyiangan gulma yang dilakukan pada umur 30-60 hari dapat meningkatkan produksi cabai. Bahkan apabila tanaman cabai terbebas dari gulma selama 60-90 hari setelah tanam akan memberikan produksi cabai tertinggi jumahnya.

Penggunaan mulsa dari awal serta herbisida juga dapat dilakukan untuk menanggulangi gulma. Hanya saja penggunaan herbisida tetap adalah tindakan terakhir yang dilakukan apabila tidak ada alternatif lain lagi.

Related Posts

Post a Comment

mgid