ADSENSE

PERADABAN ISLAM DI SPANYOL

Post a Comment

Islam adalah agama dengan pemeluk terbesar di dunia. Islam pernah mengalami masa-masa keemasan dengan menguasai wilayah tiga perempat bumi ini. Salah satu wilayah yang dikuasai orang Islam yaitu Spanyol (Andalusia). Wilayah yang membuat Islam dikenal di dunia Barat. Wilayah yang mempengaruhi negaranegara Eropa menjadi maju. Eropa bangkit dari keterbelakangannya, kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kemajuan-kemajuan Islam dan bagian dunia lainnya. Terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak dapat dipisahkan dari pemerintahan Islam di Spanyol Andalusia (spanyol) adalah sebuah daerah yang terletak di benua Eropa Barat Daya. Di bagian timur dan tenggara, spanyol berbatasan dengan Laut Tengah. Di sebelah selatan berbatasan dengan Afrika yang terhalang oleh selat Gibraltar, sedangkan di bagian barat berbatasan dengan Samudra Atlantik. Adapun di bagian timur laut, Andalusia dibatasi oleh Perancis

Dari Spanyol Islam-lah Eropa banyak menimba ilmu. Kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan. Kemajuan Islam sebelah timur menginjak zaman emasnya, bagian baratnya di Spanyol pun memasuki masa yang sama gemilangnya. Ini adalah masa yang lebih penting artinya, karena terutama melalui keislaman di Spanyol inilah kebudayaan Kristen pada awal abad pertengahan, yang kemudian melahirkan suatu peradaban yang diwarisi oleh orang Barat dewasa ini. Dalam berbagai hal, Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat di Spanyol, yaitu dalam bidang Sains, Fiqh, Filsafat, Kesenian, dan sastra. Hal ini diraih selama 7 abad yaitu abad ke 8-15 M. Namun, sebuah peradaban akan selalu mengalami pasang surut. Begitu juga Islam di Spanyol. Ada berbagai hal yang membuat peradaban Islam di Spanyol mengalami keruntuhan. Namun keruntuhan Islam di Spanyol memberikan sumbangsih yang sangat besar terhadap kemajuan Eropa. Peradaban Islam di Spanyol akan menjadi kajian penting dalam makalah ini karena untuk mengetahui sejarah masuknya islam di spanyol, faktor-faktor munculnya peradaban islam spanyol, perkembangan islam di spanyol, kemajuan peradaban islam di spanyol, perekonomian peradaban islam di spanyol, perkembangan pendidikan islam di spanyol, penyebab kemunduran dan kehancuran dan warisan peradaban islam spanyol.

Proses Masuknya Islam di Spanyol

 Spanyol diduduki umat islam ada zaman khalifah Al- Walid (705-715 M), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukan spanyol, umat islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provensi dari dinasti Bani Umayyah (Syukur, 2010: 122). Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi pada masa khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifak Al Malik Mengangkat Hasan Ibnu Nu’man Al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Pada masa khalifah Al Walid, Hasan Ibnu Nu’man sudah digantikan oleh musa Ibn Nushair pada tahun 88 H (Hasan, 2006: 62). Dizaman Al-Walid itu, Musa Ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko.

Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu pertama kali dikalahkan sampai menjadi salah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayyah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah Ibn Abi Supyan) sampai tahun 83 H (masa Al-Walid). Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai islam, dikawasan ini terdapat kantungkantung yang menjadi basisi kekuasaan kerajaan romawi. Kerajaan ini sering menghasut penduduk agar membuat kerusuhan dan menentang kekuasaan islam. Setelah kawasan ini betul-betul dapat dikuasai, umat islam memusatkan perhatiannya untuk menaklukkan spanyol. Dengan demikian, Afrika Utara menjadi batu loncatan bagi kaum Muslimin dalam penaklukan wilayah spanyol. Kondisi Spanyol prakedatangan Islam sungguh sangat memprihatinkan, terutama ketika masa pemerintahan Raja Ghotic yang melaksanakan pemerintahannya dengan besi. Kondisi ini menyebabkan rakyat Spanyol menderita dan tertekan. Mereka sangat merindukan datangnya kekuatan Raja Adil sebagai sebuah kekuatan yang mampu mengeluarkan mereka saat itu. Kerinduan mereka akhirnya menemukan momentumnya ketika kedatangan Islam di Spanyol

Dalam proses penaklukan spanyol terdapat tiga pahlawan yang dapat dikatan paling berjasa memimpin satuan satuan pasukan kesana. Mereka adalah Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa Ibn Nuzhair (Yatim, 2011: 88). Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyidik. Ia menyebrangi selat yang berada diantara maroko dan benua Eropa itu dengan pasukan perang 500 orang diantaranya adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh julian.

Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk spanyol karena pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian suku barbar yang didukung oleh Musa Ibn Nushair dan sebagian besar lagi orang arab yang dikirim oleh khalifah Al-Walid. Pasukan ini kemudian menyebarangi selat dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad, sebuah gunung tempat pertama kali Tariq dan pasukannya mendapat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan Gibraltar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini, maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki spanyol

membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi dengan suatu pasukan yang besar. Ia berangkat menyeberangi selat dan satu persatu kota yang dilewatinya dapat ditaklukkan, setelah Musa berhasil menaklukkan Idenia, Karmona, Seville, dan Merida serta mengalahkan kerajaan Gothic, Theodomir di Orihuela. Ia bergabung dengan Thariq di Todelo. Kemudian keduanya berhasil menguasai seluruh kota terpenting di Spanyol termausk bagian utaranya mulai dari saragosa sampai Navarre. Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat islam nampak begitu mudah. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternalnya yaitu pada masa penaklukan spanyol oleh orang-orang islam. Kondisi sosial politik dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan secara politik. Wilayah spanyol terbagi menjadi beberapa negeri kecil. Rakyat dibagi-bagi kepada sistem kelas sehingga keadaannya diliputi oleh kemelaratan, ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak

Dan yang dimaksud faktor internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh perjuangan dan para prajurit islam yang terlibat dalam penaklukkan wilayah spanyol pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya yang kompak, bersatu dan penuh percaya diri. Mereka cakap dan berani, dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan. Dan yang tidak kalah penting adalah ajaran agama islam yang ditunjukkan para tentara islam adalah toleransi, persaudaraan dan tolong menolong. Sikap toleransi agama dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum muslimin itu menyebabkan penduduk spanyol menyambut kehadiran islam disana

Perkembangan Islam Di Spanyol

Sejak pertama kali menginjakkan kaki dispanyol hingga jatuhnya kerajaan islam disana, islam memainkan peranan yang sangat besar. Masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. Sejarah panjang yang dilalui umat islam di spanyol dapat dibagi menjadi enam periode yaitu:

a.Periode Pertama (711-755 M)

Periode pertama ini, spanyol berada dibawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh bani umayah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-gangguan masih terjadi, baik atang dari dalam maupun dari luar seperti: perselisihan anatar elit penguasa, terutama akibat perbedaan antara etnis dan golongan. Disamping itu terdapat perbedaan pandangan antara Khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan. Masing-masing mengaku bahwa mereka yang berhak menguasai daerah spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh pergantian wali (gubernur) spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat. Perbedaan pandangan politik itu menyebabkan seringnya terjadi perang saudara. Dengan banyaknya konflik internal dan eksternal, maka dalam periode ini Islam Spanyol belum memasuki kegiatan pembangunan di bidang peradaban dan kebudayaan. Datangnya Abd al Rahman al Dakhil ke Spanyol pada tahun 138 H/ 755M menjadi tanda berakhirnya periode pertama

b. Periode Kedua (755-912 M)

Pada masa ini, Spanyol diperintah oleh seorang amir (panglima atau gubernur) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan yang ketika itu dipegang oleh Khalifah 8 Abbasiyah di Bagdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol tahun 138 H/755M dan diberi gelar al Dakhil (yang masuk ke Spanyol).

Abdurrahman al Dakhil adalah keturunan Bani Umayyah yang berhasil melarikan diri dan lolos dari kejaran Bani Abbasiyah yang telah menaklukkan Bani Umayyah di Damaskus. Selanjutnya, ia berhasil mendirikan Dinasti Bani Umayyah di Spanyol. Penguasa-penguasa spanyol pada periode ini adalah Abdurrahman al Dakhil, Hisyam I, Hakam I, Abd al Rahman al Ausath, Muhammad Ibnu Abd al Rahman, Munzir Ibnu Muhammad, dan Abdullah Ibnu Muhammad. Pada periode ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh banyak kemajuan, baik dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban. Abd Rahman al Dakhil mendirikan masjid Kordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol. Hisyam I dikenal berjasa sebagai pembaharu dalam kemiliteran. Dialah yang memprakarsai tentara bayaran di Spanyol. Adapun Abd. Al Rahman al Ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu. Pemikiran filsafat mulai masuk, terutama di zaman Abdurrahman al Ausath, yang mengundang para ahli dari dunia Islam lainnya untuk datang ke Spanyol. Akhirnya, kegiatan ilmu pengetahuan di Spanyol kian berkembang. Gangguan politik serius yang terjadi pada periode ini justru datang dari umat Islam sendiri. Golongan pemberontak di Toledo pada tahun 852 M membentuk negara kota yang berlangsung selama 80 tahun. Di samping itu, sejumlah orang yang tak puas menuntut terjadinya revolusi. Pemberontakan yang dipimpin oleh Hafsun dan anaknya, Umar, yang berpusat di pegunungan dekat Malaga merupakan yang gangguan penting. Selain itu, perselisihan antara orang-orang Barbar dan orang Arab masih seringkali terjadi

c. Periode Ketiga (912-1013 M)

Pemerintahan Abd Rahman III yang bergelar al Nasir li dinillah (penegak agama Allah) sampai munculnya raja-raja kelompok (kecil) yang dikenal dengan Muluk al Thawaif masuk dalam periode ketiga. Pada periode ini, Spanyol diperintah oleh penguasa yang bergelar Khalifah. Pemakaian gelar khalifah tersebut bermula dari berita bahwa al Muktadir, khalifah daulat Bani Abbasiyah Bagdad, tewas dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurut penilaiannya, keadaan ini menunjukkan bahwa suasana pemerintahan Abbasiyah sedang berada dalam ketidakpastian. Oleh sebab itu, momen tersebut dianggap sebagai waktu yang tepat untuk memakai gelar khalifah yang telah dirampas dari kekuasaan Bani Umayyah selama 150 tahun lebih. Gelar ini resmi dipakai mulai tahun 929 M. Khalifah-khalifah besar yang memerintah pada periode ketiga ini ada tiga orang, yaitu Abd Rahman al Nasir (912-961), Hakam II (961-976), dan Hisyam II (976-1009 M). Pada periode ini, umat islam spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan, manyayingi kejayaan daulat Abbasiyah di Bagdad. Abd. Al-Rahman Al-Nashir mendirikan Universitas Cordova. Perpustakaannya memiliki koleksi ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang koektor buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran. Pembangunan kota berlangsung cepat

Awal dari kehancuran khalifah Bani Umayyah di Spanyol adalah ketika Hisyam naik tahta berada dalam usia sebelas tahun. Oleh karena itu, kekuasaan aktual berada di tangan para pejabat. Pada tahun 981 M, khalifah menunjuk Ibn Abi Amir sebagai pemegang kekuasaan secara mutlak. Dia seorang yang ambisius yang berhasil menancapkan kekuasaaannya dan melebarkan wilayah kekuasaan islam dengan menyingkirkan rekan-rekan dan saingan-saingannya. Atas keberhasilannya, ia mendapat gelar Al-Manshur Billah. Ia wafat pada tahun 1002 M dan digantukan oleh anaknya Al-Muzzaffar, yang masih dapat mempertahankan keunggulan kerajaaan. Akan tetapi, setelah wafat pada tahun 1008 M, ia digantikan oleh adiknya yang tidak memiliki kualitas bagi jabatan itu. Dalam beberapa tahun saja, negara yang tadinya makmur dilanda kekacauan dan akhirnya hancur total. Pada tahun 1009 M khalifah mengundurkan diri. Beberapa orang yang dicoba untuk menduduki jabatan itu tidak ada yang sanggup memperbaiki keadaan. Akhirnya pada tahun 1013 M, Dewan Mentri yang memerintah Cordova menghapus jabatan khalifah. Ketika itu, spanyol sudah terpecah dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.

d. Periode keempat (1013-1086 M)

Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negeri kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau al Muluk al Thawaif (Soekama 1996: 356). Masa ini merupakan masa kekalutan ibu kota yang banyak dipergunakan oleh para amir diberbagai provinsi untuk melepasan wilayahnya masing-masing dari kekuasaan khalifah di cordova. yang antara lain 11 berpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova, dan Toledo. Pemerintahan terbesar diantaranya adalah Abbadiyah di Seville. Pada periode ini, umat Islam Spanyol kembali memasuki masa pertikaian internal. Jika terjadi perang saudara, ada di antara pihak-pihak yang bertikai itu, ada pihak-pihak tertentu yang meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Karena menyaksikan kekacauan dan kelemahan yang menimpa keadaan politik Islam, maka orang-orang Kristen pada periode ini mulai mengambil inisiatif penyerangan untuk pertama kalinya. Akibat fatalnya, kekuatan Islam diketahui mulai menurun dan tiba saatnya untuk dihancurkan.

e. Periode kelima (1086-1248 M)

Walaupun terpecah dalam beberapa negara, pada periode kelima ini, Spanyol Islam masih mempunyai suatu kekuatan yang dominan, yaitu dinasti Murabithun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235M). Dinasti Murabithun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf Ibnu Tasyfin di Afrika Utara. Pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang berpusat di Marakesy. Ia masuk ke Spanyol atas undangan penguasa-penguasa Islam di sana yang tengah berjuang mempertahankan negerinya dari serangan kaum Nasrani. Ia dan tentaranya memasuki Spanyol pada tahun 1086 M dan berhasil mengalahkan pasukan Castilia.

Perpecahan di kalangan raja-raja Muslim menyebabkan Yusuf bergerak lebih jauh untuk menguasai Spanyol dan ia pun berhasil. Kesuksesan ini ternyata tidak dapat diteruskan oleh penguasa-penguasa sesudahnya karena mereka adalah raja-raja yang lemah. Pada tahun 1143 M, kekuasaan dinasti Murabithun baik di Afrika Utara maupun di Spanyol berakhir. Dinasti Muwahhidun muncul sebagai gantinya. Tahun 1146 M penguasa Muwahhidun yang berpusat di Afrika Utara merebut Spanyol. Muwahhidun didirikan oleh Muhammad Ibnu Tumart (w. 1128). Antara tahun 1114 dan 1154 M, kota-kota Muslim penting, Cordova, Almeria, dan Granada, jatuh ke bawah kekuasaannya. Untuk jangka beberapa dekade, dinasti ini mengalami banyak kemajuan terutama saat pemerintahan dipegang oleh Abu Yusuf al Mansur. Kekuatan-kekuatan Kristen dapat dipukul mundur. Akan tetapi tidak lama kemudian, dinasti Muwahhidun mengalami keruntuhan. Pada tahun 1212 M, tentara Kristen memperoleh kemenangan besar di Las Navas de Tolesa. Kekalahan-kekalahan yang dialami Muwahhidun menyebabkan penguasanya memilih untuk meninggalkan Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun 1235 M. keadaan Spanyol kembali runyam, berada di bawah penguasa-penguasa kecil. Dalam kondisi demikian, umat Islam tidak mampu bertahan dari serangan-serangan Kristen yang semakin besar. Tahun 1238 M, Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan Seville jatuh pada tahun 1248 M. Akhirnya, kecuali Granada, seluruh wilayah Spanyol telah lepas dari kekuasaan Islam

f. Periode keenam (1248-1492 M)

Kerajaan Granada merupakan pertahanan terakhir Muslim Spanyol di bawah kekuasaan dinasti Bani Ahmar (1232- 1492 M). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman al Nasir. Akan tetapi, secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil. Umat kristen hampr menguasai seluruh spanyol. Dan masa ini adalah saat terakhir islam berkuasa di spanyol. Kakuasaan islam yang hanya tinggal pertahanan akhir ini berakhir karena perselisihan orang- orang istana dalam perebutan kekuasaan, akhirnya pada tahun 1492 M. Islam dikalahkan oleh kristen.

Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol

 Kemajuan Islam di Spanyol sangat menonjol dalam berbagai bidang, baik dalam bidang intelektual yang menyebabkan kebangkitan Eropa saat ini, bidang kebudayaan dalam hal ini bangunan fisik atau arsitektur, maupun bidang-bidang lainnya. Puncak kemajuan peradaban Islam di Spanyol berdampak bagi kemajuan peradaban Eropa

a.       Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan

Dalam rentang waktu selama kurang lebih tujuh setengah abad, umat islam di spanyol telah mencapai kemajuan yang sangat pesat, baik dibidang ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Berbagai disiplin ilmu berkembang pesat pada masa itu. Hal ini ditandai dengan banyaknya berbagai figur-figur ilmuwan yang cemerlang dibidangnya masing-masing dan sampai sekarang. Kemajuan peradaban di spanyol islam pada saat ini berimbas pada bangkitnya Renaisains dunia barat pada abad pertengahan sehingga dapat dikatakan bahwa arab spanyol adalah guru bagi Eropa

Adapun kemajuan-kemajuan intelektual yang telah dicapai oleh Islam di Spanyol antara lain:

1)      Filsafat Hal ini terjadi pada tahun 961-976 M,

atas inisiatif al- Hakam untuk mengimpor karyakarya ilmiah dan filosofis dari Timur, sehingga Cordova dengan perpustakaan dan universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di Dunia Islam. Tokoh utama dan pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn Al Sayigh (Ibnu Bajah). Dan filosof yang kedua adalah Abu Bakar Ibn Thufail. Melalui berbagai karyanya, ia banyak menulis masalah kedokteran, as tronomi, filsafat. Karya filsafatnya yang mashur berjudul

Hay Ibn Yaqzhan

2)      Sains

 Spanyol islam banyak melahirkan tokh dalam bidang sains. Dalam bidang kedokteran, matematika, astronomi, kimia dan lain-lain juga berkembang dengan baik. Abbas ibn Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ia adalah orang yang pertama menemukan pembuatan kaca dari batu. Dalam bidang sejarah dan geografi terdapat Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M), Ibn Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) dan lain-lain

3)      Fikih

 Spanyol Islam adalah penganut mazhab Maliki. Yang memperkenalkan pertama adalah Ziyad ibn abd al- Rahman.

4)      Musik dan Kesenian Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi (Zaryab).

5)      Bahasa dan Sastra Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam Spanyol dan ini dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam. Diantara orang-orang yang ahli dalam bahasa Arab dan tata bahasa adalah Ibn Sayyidih, Ibn Khuruf dan lain-lainnya.

6)      Kemajuan Pembangunan Fisik Disamping kemjuan intelektual, Spanyol Islam juga mencapai kemajuan di bidang pembangunan fisik. Pembangunan fisik yang mendapat perhatian ummat Islam sangat banyak. antara lain dalam perdangangan, jalanjalan dan pasar-pasar, bidang pertanian dan lain-lainya. Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik yang menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman dan tamantaman. Di antara pembangunan yang megah adalah Masjid Cordova, kota al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, Istana al-Makmun, Masjid Seville dan Istana al- Hamra di Granada. Cordova dan Granada di masa Bani Umayah mengalami perkembangan yang pesat.

a)      Cordova

Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam, yang kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah. Diantara kebanggaan kota Cordova adalah masjid Cordova. Di kota Cordova terdapat 491 masjid. Disamping itu, ciri khusus kota adalah adanya tempat pemandian. Di Cordova terdapat 900 pemandian.

b)      Granada Granada memiliki tanah yang subur, banyak pegunungan dan sungai-sungai. Al-Hamrahn merupakan istana yang permai yang megah dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam. Istana itu dikelilingi taman-taman yang tidak kalah indahnya

b.      Faktor-Faktor Pendukung Kemajuan

 Kemajuan-kemajuan yang terjadi di Spanyol Islam di pengaruhi oleh beberapa faktor:

1) Adanya penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan ummat Islam, seperti abd al-Rahman al-Dakhil, Abd al-Rahman-Wasith dan Abd al Rahman al-Nasir.

2) Adanya kebijaksanaan penguasa untuk memelopori kegiatan-kegiatan ilmiah oleh penguasa Dinasti Umayyah di Spanyol seperti Muhammad ibn abd al-Rahman (852- 886 M) dan al-Hakam II al-Muntashir (961-976 M).

3) Penguasa menegakkan toleransi beragama terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi, sehingga mereka ikut

berpartisipasi dalam mewujudkan peradaban Islam di Spanyol.

4) Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai komonitas baik agama maupun bangsa sehingga mereka bekerjasama dan menyumbangkan kelebihannya masing-masing.

5) Adanya kesatuan budaya Islam. Meskipun pada saat itu ada persaingan sengit antara Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di Spanyol tapi para ilmuwan bebas melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu mulai dari ujung Barat wilayah Islam ke ujung timur.

c.        Penyebab Kemunduran dan Kehancuran Spanyol Islam

 1) Konflik Islam dan Kristen. Kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen, sehingga kehidupan negara Islam tidak pernah sepi dari pertentangan antara Islam dan Kristen.

2) Tidak adanya ideologi pemersatu Di Spanyol, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di Damaskus, orangorang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi. Mereka masih memberi istilah ‘ibad dan muwalladun kepada para muallaf itu, suatu ungkapan yang dianggap merendahkan.

3) Kesulitan ekonomi Pada paruh kedua masa Islam di Spanyol, Para menguasa membangun kota dan mengembangkan ilmupengetahuan dengan sangat serius, sehingga lalai membina perekonomian.

4) Tidak jelasnya sistem peralihan pemerintahan Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan di antara ahli waris.

5) Keterpencilan Spanyol Islam terpencil dari Dunia Islam yang lain. Ia berjuang sendirian tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan di sana

 Sumber: Buku Sejarah Peradaban Islam

peradaban islam peradaban islam di indonesia peradaban islam di spanyol peradaban islam pada masa khulafaur rasyidin peradaban islam adalah peradaban islam di andalusia peradaban islam pada masa dinasti abbasiyah peradaban islam pada masa dinasti umayyah peradaban islam mencapai puncak kejayaan pada masa khalifah

Related Posts

Post a Comment

mgid