Rangkuman Materi Modul belajar mandiri ini memberikan pengamalan belajar bagi calon guru PPPK dalam memahami teori dan konsep pembelajaran tentang materi PPKn pada jenjang PGSD.
Komponen-komponen di dalam modul belajar mandiri ini dikembangkan dengan
tujuan agar calon guru PPPK dapat dengan mudah memahami materi esensial
terkait Konsep Dasar Pendidikan Pabcasila dan Kewarganegaraan,
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
Penerapan Hak dan Kewajiban serta Norna Pancasila, Keberagaman dalam bingkai
Bhineka Tunggal Ika, Keberagaman dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
indonesia, sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Modul Belajar Mandiri ASN PPPK Bidang Studi PGSD PPKn |
Pembelajaran 1: Konsep Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Konsep dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
merupakan salah satu materi yang harus Anda kuasai sebagai guru PPKn agar
mampu menganalisis Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar dan landasan konstitusional kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Untuk mencapai kompetensi tersebut, Anda akan mempelajari
materi konsep dasar pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, prinsip-prinsip
pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan;dan kewarganegaraan,
metode pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. dari bahan
belajar mandiri yang telah disediakan, dan dapat Anda akses baik secara online maupun offline.
Selain itu, bahan paparan atau media lain disertakan untuk
membantu Anda dalam mempelajari materi.
Secara umum tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah
terbentuknya warga negara yang baik (good citizen) yang tentu saja
berbeda menurut konteks negara yang bersangkutan (Winarno, 2011). Untuk itu
pada proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mengusung
konsep transfer nilai-nilai Pancasila ke dalam struktur keilmuannya yang hendak
diberikan kepada peserta didik. Oleh karenanya, terdapat tiga ihwal penting
yang perlu senantiasa diingat (Kalidjernih & Winarno, 2019). Pertama,
Pancasila tidak diperlakukan sekadar sebagai pengejawantahan ideologi negara
belaka. Pancasila harus dilihat sebagai filosofi bangsa yang hidup.
Sila-silanya adalah cerminan pandangan hidup dan cita-cita yang dinamis dan
terbuka sesuai dengan perkembangan zaman. Kedua, Pancasila
selayaknya ditempatkan sebagai bagian dari pendidikan kewarganegaraan dalam
konteks yang lebih luas dan umum. Pancasila berintikan pendidikan moral atau
pendidikan karakter
Untuk lebih memahami materi mengenai konsep dasar pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan, Anda dapat membaca materi pembelajaran
dengan mengklik tautan yang telah disediakan
Pembelajaran 2: Pancasila dan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 merupakan salah satu materi yang harus Anda kuasai sebagai guru PPKn agar
mampu menganalisis Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar dan landasan konstitusional kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Untuk mencapai kompetensi tersebut, Anda akan mempelajari
materi Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia, Pancasila sebagai ideologi
bangsa Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, UUD
Negara R! tahun 1945 sebagai hukum dasar, dari bahan belajar mandiri yang
telah disediakan, dan dapat Anda akses baik secara online maupun offline.
Selain itu, bahan paparan atau media lain disertakan untuk
membantu Anda dalam mempelajari materi
Pancasila juga disebut sebagai falsafah negara. Pengertian
ini menjadikan suatu dasar nilai norma untuk mengatur pemerintahan atau
penyelenggaraan negara. Konsekuensinya, seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara, terutama segala peraturan perundangan termasuk proses reformasi,
dijabarkan dalam nilai Pancasila.
Dengan begitu, pancasila sebagai dasar negara juga diartikan
sebagai sumber dari segala sumber hukum atau tata tertib hukum Indonesia.
pancasila tercantum ke dalam ketentuan tertinggi, yakni pembukaan UUD 1945
Kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia tidak
terlepas dari kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara
bangsa Indonesia. Keberadaan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
merupakan suatu realitas yang tidak bisa bantah sebagai suatu bentuk perjalanan
sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak masyarakat Indonesia ada, mulai
memproklamirkan kemerdekaannya, hingga saat sekarang ini dalam menuju
terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan
Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia. Pendapat atau
pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut
waktu dan tempat hidupnya
UUD Negara RI Tahun 1945 haruslah dipahami tidak terpisah
dari sistem nilai pancasila yang terkandung di dalamnya. Bahkan, di samping UUD
1945 dalam pengertian konstitusi tertulis, ada pula konstitusi dalam arti yang
tidak tertulis dalam naskah UUD 1945, yaitu nilai-nilai yang tumbuh dalam
kenyataan hidup bangsa, tercakup juga ke dalam pengertian konstitusi dalam
pengertian luas. Oleh karena itu, dapat dikembangkan pengertian bahwa pancasila
tidak dapat lagi dipisahkan dari UUD 1945 dan sistem ketatanegaraan Indonesia
Untuk lebih memahami materi mengenai Pancasila dan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Anda dapat membaca
materi pembelajaran dengan mengklik tautan yang telah disediakan.
Pembelajaran 3: Penerapan Hak dan Kewajiban serta Norma Pancasila
Penerapan Hak dan Kewajiban serta Norma Pancasila merupakan
salah satu materi yang harus Anda kuasai sebagai guru PPKn agar mampu menganalisis
penerapan hak dan kewajiban serta Norma Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.
Untuk mencapai kompetensi tersebut, Anda akan mempelajari
materi Pengertian warga negara, karakteristik warga negara, hak dan Kewajiban
sebagai warga negara, isu kewarganegaraan dalam isu lokal dan nasional,
norma-norma pancasila, isu penerapan norma pancasila dalam kehidupan dari
bahan belajar mandiri yang telah disediakan, dan dapat Anda akses baik
secara online maupun offline.
Selain itu, bahan paparan atau media lain disertakan untuk
membantu Anda dalam mempelajari materi.
Sebelum negara menentukan siapa saja yang menjadi warga
negaranya, terlebih dahulu negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak
memilih kewarga negaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana dinyatakan oleh pasal 28E ayat
(1) UUD 1945
Bangsa Indonesia perlu memiliki karakter sebagai bangsa yang
religius, manusiawi, adil, bersatu, demokratis, adil dan sejahtera, maju,
mandiri, baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara. Bangsa atau masyarakat
yang demikian merupakan ciri dari masyarakat madani di Indonesia
Hak dan kewajiban warga negara muncul sebagai akibat adanya
hubungan warga negara dan negara. Hubungan antara warga negara dan negara
dapat dilihat dari perspektif hukum, politik, kesusilaan, dan kebudayaan
(cholisin. 2007). Dari perspektif hukum didasarkan konsepsi bahwa warga negara
adalah seluruh individu yang memiliki ikatan hukum dengan suatu negara.
Hubungan yang bersifat hukum dibedakan menjadi (a) hubungan hukum yang
sederajat dan tidak sederajat dan (b) hubungan timbal balik dan timbang
timpang.
Isu kewarganegaraan dalam konteks lokal berorientasi pada
isu-isu kewarganegaraan pada teritori lokal atau wilayah bagian suatu negara
seperti provinsi atau kabupaten kota. Indonesia sendiri adalah negara yang
multikultural dan majemuk. Keduanya menjadi identitas khas bangsa Indonesia
yang dapat memperkaya sekaligus menjadi faktor trigger (pemicu) lahirnya
perpecahan. Dilematik paradigma ini yang dapat menjadi alasan munculnya
berbagai isu kebangsaan dalam teritori lokal yang dapat melunturkan nilai
kebhinekaan serta rasa kebangsaan seperti cinta tanah air, patriotik, dan bela
negara.
Nilai merupakan suatu kenyataan yang tersembunyi di balik
kenyataan-kenyataan lainnya, Nilai bersumber pada budi nurani yang berfungsi
mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Moralitas merupakan suatu
usaha untuk membimbing tindakan seseorang dengan akal dan hati (perasaan).
Membimbing tindakan dengan akal maksudnya melakukan apa yang paling baik
menurut akal, seraya memberi bobot yang seimbang menyangkut kepentingan
individu yang akan terkena oleh tindakan itu, Norma merupakan kebiasaan umum
yangi menjadi acuan atau ketentuan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan
batasan wilayah tertentu. Norma akan berkemang seiring dengan
kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya.
Untuk lebih memahami materi mengenai Penerapan Hak dan
Kewajiban serta Norma Pancasila, Anda dapat membaca materi
pembelajaran dengan mengklik tautan yang telah disediakan.
Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika merupakan
salah satu materi yang harus Anda kuasai sebagai guru PPKn agar
mampu menganalisis keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Untuk mencapai kompetensi tersebut, Anda akan mempelajari
materi Makna Bhineka Tunggal Ika, Keberagaman dalam bingkai Bhineka Tunggal
Ika, Harmonisasi dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, Peran pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan dalam mengatasi keberagaman dalam bingkai Bhineka Tunggal
Ika, dari bahan belajar mandiri yang telah disediakan, dan dapat Anda
akses baik secara online maupun offline.
Bhinneka Tunggal Ika dapat pula dimaknai bahwa
meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku
bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta
beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu
merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia. Keanekaragaman
tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru
keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru
memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika berisi konsep multikulturalistik dalam
kehidupan yang terikat dalam suatu kesatuan. Prinsip multikulturalistik adalah
asas yang mengakui adanya kemajemukan bangsa dilihat dari segi agama,
keyakinan, suku bangsa, adat budaya, keadaan daerah, dan ras. Kemajemukan
tersebut dihormati dan dihargai serta didudukkan dalam suatu prinsip yang
dapat mengikat keanekaragaman tersebut dalam kesatuan yang kokoh.
Harmoni sosial adalah suatu keadaan keseimbangan dalam
sebuah kehidupan, Keharmonisan akan terwujud jika didalamnya ada sikap saling
menghargai dan menyayangi antaranggota keluarga
atau masyarakat. Harmoni sosial tidak akan
pernah tercapai ketika tidak tercipta kehidupan yang damai serta saling
menghargai dari setiap anggota masyarakat yang tinggal bersama dan memiliki
perbedaan
Untuk lebih memahami materi mengenai Keberagaman dalam
Bingkai Bhinneka Tunggal Ika, Anda dapat membaca materi pembelajaran
dengan mengklik tautan yang telah disediakan.
Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mencapai kompetensi tersebut, Anda akan mempelajari
materi makna negara kesatuan repuplik Indonesia; keberagaman dalam negara
kesatuan republik Indonesia; toleransi dalam negara kesatuan republik
Indonesia dari bahan belajar mandiri yang telah disediakan, dan dapat Anda
akses baik secara online maupun offline.
Selain itu, bahan paparan atau media lain disertakan untuk
membantu Anda dalam mempelajari materi.
Keberagaman adalah bagian dari identitas bangsa Indonesia.
Keberagaman adalah suatu kondisi pada kehidupan masyarakat yang di dalamnya
terdapat perbedaan di segala aspek. Keberagaman bukan hanya melulu tentang
perbedaan tetapi konsep Keberagaman juga menyangkut masalah penerimaan dan
penghormatan. Keberagaman ada pada suku bangsa, ras, agama, budaya dan gender.
Keberagaman adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari masyarakat
multikultural. Sebagai negara Pancasila, Keberagaman bukanlah penghalang untuk
bisa bekerjasama dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lebih
baik. Sebaliknya, jadikan Keberagaman sebagai momentum untuk persatuan. Sesama
masyarakat Indonesia bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang
suku, agama, ras dan antar golongan
Untuk lebih memahami materi mengenai Keberagaman dalam
bingkai negara kesatuan republik Indonesia, Anda dapat membaca materi
pembelajaran dengan mengklik tautan yang telah disediakan
Post a Comment
Post a Comment