ADSENSE

Pengantar Konsep Kurikulum pada Kondisi Khusus

Post a Comment

 

Pengantar Konsep Kurikulum pada Kondisi Khusus

Sepanjang masa Pembelajaran Jarak Jauh ini, masih banyak siswa yang mengaku bosan dan kelelahan. Banyak siswa mengeluh jika mereka dibebani berbagai tugas dari berbagai mata pelajaran, sehingga tidak sempat beristirahat. Jam sekolah terasa lebih melelahkan  dibandingkan jam sekolah sebelum masa pandemi. Tugas menumpuk, kurang paham konsep namun terpaksa harus melakukan ujian, kalau tidak ingin kehilangan nilai. Nilai pas-pasan, kalau kurang masih harus ikut remedial. Stres jadinya!

Di sisi lain guru-guru juga mengeluh, sudah berusaha mati-matian mengajar dan memberi tugas agar siswa tidak ketinggalan materi pelajaran dan dapat lulus dengan nilai yang minimal sesuai target KKM. Namun masih saja beban kurikulum ini seperti kurang realistis diterapkan pada masa darurat seperti ini. Mana mungkin target kurikulum normal ini dapat dicapai dengan sempurna. Semakin berat saja rasanya beban guru.

Perlu diakui, gambaran ini merupakan persoalan umum yang dirasakan oleh sebagian besar siswa dan guru pada masa Pembelajaran Jarak Jauh saat pandemi Covid-19.

Apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi tantangan ini?

Untuk dapat mengatasi tantangannya, Bapak dan Ibu guru dapat meninjau kembali tujuan dan prinsip Pembelajaran Jarak Jauh sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Panduan Pembelajaran Jarak Jauh.

Perlu mengingat kembali bahwa PJJ dilakukan agar setiap peserta didik mendapatkan haknya untuk tetap bisa belajar selama masa pandemi Covid-19, serta memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orangtua/wali. Selain untuk tetap melindungi seluruh warga satuan pendidikan dari penularan dan penyebaran wabah Covid-19.

Prinsip-prinsip PJJ juga perlu ditekankan kembali. Terutama prinsip mengenai pemberian pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, serta prinsip pendidikan yang berfokus pada pendidikan kecakapan hidup.

Berpedoman pada tujuan dan prinsip-prinsip tersebut, apakah menurut Anda penyelesaian materi dan beban kurikulum pembelajaran yang normal tetap menjadi menjadi prioritas pembelajaran pada masa pandemi Covid-19?

Tidak. Muatan kurikulum dan penyelesaian target kurikulum bukan lagi menjadi prioritas utama dalam Pembelajaran Jarak Jauh pada masa pandemi Covid-19. Anda akan mempelajarinya lebih lanjut dalam sesi-sesi selanjutnya.



Pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.  Semua jenjang pada setiap satuan pendidikan pada kondisi khusus dalam pelaksanaan pembelajaran dapat:

Tetap mengacu pada Kurikulum Nasional

Menggunakan kurikulum pada kondisi khusus

Melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri

Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus) yang disiapkan oleh Kemendikbud merupakan penyederhanaan dari kurikulum nasional. Pada kurikulum tersebut dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.

Kemendikbud juga menyediakan modul-modul pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang diharapkan dapat membantu proses belajar dari rumah dengan mencakup uraian pembelajaran berbasis aktivitas untuk guru, orang tua, dan peserta didik. Dan seperti yang ditegaskan Mendikbud, dari opsi kurikulum yang dipilih, catatannya adalah siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan, dan pelaksanaan kurikulum berlaku sampai akhir tahun ajaran.






Related Posts

Post a Comment

mgid