ADSENSE

Cara Pembuatan Briket Arang Tempurung Kelapa

Post a Comment

Pembuatan Briket Arang Tempurung Kelapa 

Briket arang merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari hasil proses pembakaran bahan yang memiliki ukuran/ diameter kecil (ranting, serbuk, serpih, sebetan, tempurung kelapa, tempurung kemiri dll). Pada kesempatan ini untuk cara membuat briket arang batok kelapa ada beberapa hal yang perlu disiapkan, antara lain bahan baku, alat dan mesin proses dan ilmu atau teknik membuat briket tempurung kelapa. Sebagai bahan alternatif briket arang dalam proses pengolahannya juga tidak menggunakan bahan kimia tambahan yang tentunya sangat aman. Saat digunakan briket juga tidak mengeluarkan asap yang pekat dan juga tidak meniggalkan bekas hitam pada peralatan masak.

Pembuatan Briket Arang Tempurung Kelapa
Pembuatan Briket Arang Tempurung Kelapa 

Alat dan Mesin 

Untuk membuat briket, dapat dilakukan secara manual maupun otomatis, untuk membantu memperlancar proses produksi, mesin otomatis lah yang biasanyadipilih. Alat dan mesinnya antara lain. 

• Alat Pengarangan 

• Mesin Penepung arang / Diskmill 

• Mesin pencampur adonan 

• Alat pencetak briket dan 

• Oven briket

Cara Membuat Briket Arang Batok Kelapa 

• Pengarangan Tempurung kelapa dibuat arang dengan cara pengarangan manual melalui tong kemudian (dibakar) dan ditutup hingga hanya ada sedikit ventilasi pada tong arang tersebut. Atau dengan cara proses pirolisis, dimana tempurung dimasukkan ke dalam tangki pirolisis dalam keadaan tertutup, kemudian asap dikondensasikan hingga dapat asap cair. 

• Penepungan Arang yang dihasilkan melalui pembakaran manual atau pirolisis kemudian ditepung menggunakan diskmill 

• Pengayakan. Setelah hancur, pengayakan dimaksudkan untuk menghasilkan arang tempurung kelapa yang ukurannya lebih lembut dan halus. 

• Pencampuran media Tepung tempurung kelapa yang telah disaring selanjutnya dicampur dengan air dan lem kanji. 

• Pencetakan Briket Arang Setelah bahan-bahan tersebut dicampur secara merata, selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan briket. 

• Pengeringan. Keringkan dengan oven pada suhu 650C selama 2 jam (sampai kadar air 7,01%-7,64%), atau menggunakan bantuan sinar matahari. Briket arang pun siap dikemas dan dipasarkan


PROSES PELAKSANAAN PEMBUATAN BRIKET ARANG TEMPURUNG

Penyiapan Bahan Baku

Tempurung kelapa merupakan bagian yang paling keras dari buah kelapa. Tempurung kelapa termasuk golongan kayu keras dengan kadar air sekitar enam sampai sembilan persen (dihitung berdasar berat kering) dan terutama tersusun dari lignin, selulosa dan hemiselulosa

Cara Pembuatan Briket Arang Tempurung Kelapa
Cara Pembuatan Briket Arang Tempurung Kelapa 

Briket arang tempurung kelapa dibuat dari bahan baku berupa tempurung kelapa. Pemilihan bahan baku tempurung kelapa yang akan dijadikan arang haruslah tempurung yang bersih dan berasal dari kelapa yang tua. Selain itu bahan harus kering, agar proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dan tidak menghasilkan banyak asap

PEMROSESAN

PENGARANGAN CARA SEDERHANA

Pengarangan cara sederhana banyak dilakukan oleh masyarakat, karena dengan cirri has kesederhanaannya. Pengarangan sederhana dalam prosesnya hanya akan menghasilkan arang saja, tidak akan menghasilkan asap cair, karena tidak ada proses penampungan asap. Alat yang dipakai untuk pengarangan adalah sebuah drum yang difungsikan sebagai tungku, untuk pengarangan dalam jumlah banyak, dapat menggunakan beberapa tungku pembakaran 

Proses Pengarangan :

1. Siapkan tungku pembakaran dan tempurung yang akan dipakai

2. Bersihkan tempurung dari kotoran dan sabut

3. Keringkan tempurung dengan cara dijemur, hingga kadar airnya kira-kira 15%

4. Pengarangan dapat dilakukan dengan cara pengarangan langsung pada tungku tertutup, dengan bahan bakar dibawah tungku tersebut

5. atau pembakaran tempurung yang akan dijadikan arang pada tungku, kemudian pada saat semua tempurung sudah terbakar, lalu ditutup dengan debu sisa pembakaran atau pasir, sihingga terjadi proses pengarangan. Cara ini tidak memakai bahan bakar tersendiri.

6. Selanjutnya arang tempurung disortir dari bagian pengarangan yang tidak sempurna/ masih mentah.

7. Untuk menghasilkan kualitas arang yang baik, diperlukan pengalaman dan cara-cara yang sesuai dengan cara pengarangan modern

PENGARANGAN TEMPURUNG KELAPA CARA MODERN

Bahan baku tempurung yang sudah dipilih kemudian diproses lebih lanjut menggunakan proses pyrolisis. Apabila tempurung kelapa dipirolisis, maka akan terjadi rangkaian proses peruraian penyusun tempurung kelapa tersebut, dan akan menghasilkan arang, tar dan gas

a. Pengarangan tempurung Tahap suhu rendah (00 C – 2000C)

Reaksi yang terjadi pada bagian ini adalah reaksi endotermis, yaitu reaksi yang menyerap panas, artinya panas yang dihasilkan dari reaksi tersebut lebih rendah dari panas yang diterima. Reaksi ini pada intinya adalah proses menguapkan air, walaupun titik didih air adalah 100o C tetapi untuk menguapkan air yang berada di dinding sel diperlukan suhu sampai 200o C.

Pada tahap ini, meskipun lambat terjadi pula proses dekomposisi kayu. Walaupun kekuatan kayu naik seiring dengan menurunnya kadar air kayu, namun perlahan-lahan akan menurun jika sudah di atas 100o C. Proses prengarangan berjalan pelan namun kayu tempurung tidak sampai terbakar. Kelembaban tinggi akibat proses penguapan air.

b. Pengarangan Tahap Suhu Tinggi (di atas 2000 C)

Tahap ini merupakan reaksi eksotermis , yaitu reaksi yang menghasilkan panas artinya panas yang dihasilkan dari reaksi ini lebih besar dari yang diterima.

Pada tahap ini proses dekomposisi meningkat pesat, dimulai dari terjadinya proses dekomposisi komponen kayu misalkan hemiselulosa, selulosa dan lignin.

Hemiselulosa terdekomposisi pada suhu 2000 C – 2500 C, selulosa mulai 280 0C dan berakhir pada 300 0C–350 0 C, sementara lignin mulai terdekomposisi pada suhu 300 0 C-350 0 C dan berakhir pada suhu 4000 C – 450 0 C.

Pada permulaan pirolisis dihasilkan gas-gas yang mudah terbakar seperti CO, metana, metanol, formaldehid dan asam asetat. Proses pirolisis selanjutnya menghasilkan tar, termasuk di dalamnya adalah furfural dan derivatif furan sebagai hasil dekomposisi dari pentosan, kemudian glukosa sebagai hasil dekomposisi selulosa dan berbagai macam senyawa aromatik (fenol, xilenol) sebagai hasil dekomposisi lignin. Semua hasil dekomposisi menguap bersamaan dengan meningkatnya suhu pirolisis dan residu yang tertinggal adalah arang.

Setelah proses pirolisis selesai kemudian bahan arang tempurung yang didapat digunakan sebagai bahan pembuatan briket arang tempurung. Proses pembuatan briket arang tempurung dapat menggunakan cara berikut.

c. Pembuatan Serbuk/Tepung Arang

Tempurung kelapa yang telah menjadi arang, kemudian dibuat serbuk yaitu digiling dengan mesin penggiling dan ditumbuk. Serbuk yang telah diperoleh disaring dengan saringan 20 mesh dan tertahan 42 mesh. Serbuk arang siap digunakan untuk pembuatan briket.

Mesin Penepung Arang Tempurung

d. Pembuatan Pasta Briket

Pasta briket dibuat dengan mencampur bahan perekat pati dengan serbuk arang tempurung menggunakan perbandingan 1 : 25. Perekat pati dibuat dengan campuran pati dan air dengan perbandingan 1 : 8. Campuran dipanaskan sampai campuran matang. Setelah perekat pati matang kemudian dicampurkan secara merata dengan serbuk arang tempurung secara manual ataupun menggunakan mesin pengaduk.

Komposisi antar bahan pencampur dapat diamati dari skema dibawah ini :

Komposisi Pasta Biobriket Arang Tempurung
Komposisi Pasta Biobriket Arang Tempurung


Mesin Pengaduk/ Mixer Adonan Briket dan Tepung Arang
Mesin Pengaduk/ Mixer Adonan Briket dan Tepung Arang


e. Pencetakan Briket

Setelah adonan briket jadi, kemudian adonan dimasukkan ke dalam alat cetak briket,

o Masukkan adonan briket pada moulding cetakan, sehingga memenuhi seluruh rongga silinder cetakan, volume adonan briket, seperti halnya volume silinder cetakan

o Kemudian dipadatkan dengan tangan, sehingga permukaan atas adonan briket, sama tinggi dengan permukaan bagian atas cetakan

o Mengatur meja cetakan briket, sehingga bagian pin pengepres tepat berada dibagian tengah (senter) silinder rongga cetakan briket, kuncikan kedudukan meja cetakan pada posisi yang seharusnya

o Memutar roda torak cetakan, sehingga pin pencetak menekan seluruh permukaan adonan briket, sehingga terjadi kepadatan tertentu

o Mengeluarkan briket yang telah selesai dicetak, simpan pada loyang dan siap untuk dikeringkan

Mesin Pengaduk/ Mixer Adonan Briket dan Tepung Arang
Mesin Pengaduk/ Mixer Adonan Briket dan Tepung Arang


f. Pengeringan Briket

Setelah dicetak, selanjutnya biobriket dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan secara alamiah/manual dijemur dibawah terik matahari, atau dimasukkan pada alat pengering khusus (oven). Proses pengeringan secara manual di bawah terik matahari dilakukan selama 3-4 hari, atau kalau dengan menggunakan oven, dikeringkan pada suhu oven 60 0C selama 24 jam. sebelum dimasukkan oven, briket diangin-anginkan terlebih dahulu minimal 12 jam, agar tidak terjadi pengeringan yang mendadak, yang dapat menyebabkan pecah-pecah.

Pengeringan Bio Briket Pada Oven Khusus Pada Temp. 600 C
Pengeringan Bio Briket Pada Oven Khusus Pada Temp. 600 C


Bio Briket yang sudah jadi selanjutnya di packing
Bio Briket yang sudah jadi selanjutnya di packing



Related Posts

Post a Comment

mgid